Jumat, 20 Oktober 2017

Gizi Seimbang, bukan 4 Sehat 5 Sempurna Lagi

teruntuk orang tua yang punya anak masih sekolah terutama TK-SMP, jadi berawal dari pengalaman pribadi, adik teman saya yang masih kelas 2 SD, lagi mengerjakan PR sewaktu saya datang, saya sempat melirik  sekilas dan ada hal yang mengganggu pikiran saya, ada satu pertanyaan "makanan yang bergizi adalah makanan yang mengandung?", adiknya teman saya menjawab "4 sehat 5 sempurna", saya merasa tercengang sesaat, mahasiswa ilmu dan teknologi pangan seperti saya merasa bahwa jawaban tersebut tidak sepenuhnya benar.

Sekarang, tagline makanan bergizi bukan lagi makanan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna, melainkan makananan yang mengandung "GIZI SEIMBANG", mengapa demikian? salah satu contoh adalah susu, susu di dalam 4 sehat 5 sempurna, dia sebagai pelengkap, namun bagaimana jadinya ketika tubuh butuh vitamin dan mineral untuk kebutuhan metabolisme tubuh jika para orang tua sekarang memberikan susu kedelai? yang namanya susu itu berasal dari sumber hewani, namun susu kedelai merupakan sumber nabati yang kaya akan protein, padahal protein bisa didapat dari ikan, dan bahkan orang yang kelebihan protein, protein dalam tubuh tersebut akan disimpan sebagai lemak di jaringan adiposa dan berpotensi mengalami obesitas. 


Jadi, para orang tua, perhatikan konsumsi sehari-hari anak anda dengan memenuhi gizi seimbang, dan para guru, tolong selalu belajar, karena semua ilmu di dunia ini tidak ada yang eksak selain matematika, sisanya pasti terdapat pembaharuan sejalan dengan perkembangan jaman. ingat ya, gizi seimbang, tubuh butuh karbohidrat bisa dari nasi dan gandum, tubuh butuh protein bisa dari ikan, biji-bijian, telur, dll, tubuh butuh lemak bisa dari daging, tubuh butuh serat bisa dari sayur-sayuran, tubuh butuh cairan bisa dengan minum air putih setidaknya 2 liter sehari, tubuh butuh vitamin bisa dari buah-buahan, tubuh butuh mineral bisa dari susu dan buah-buahan. jaga keseimbangan gizi tubuh anda dengan konsumsi makanan-makanan yang mengandung gizi seimbang.. terima kasih :)

printhub plaza festival | 21:42

Why Chili Burns and Milk Helps Soothe the Pain


Kuliner Indonesia identik dengan makanan yang pedas-pedas, hal tersebut disebabkan karena Indonesia sejak jaman dahulu kaya akan rempah-rempah sebagai sumber masakan yang kaya rasa, salah satunya adalah rasa pedas. Rasa pedas yang dihasilkan dari makanan menggugah selera makan orang-orang. Makan pedas sampai berkeringat dan mulut terasa terbakar tentu seru, namun bisa membuat tidak nyaman. Ketika hal ini terjadi, kebanyakan orang akan buru-buru minum air putih untuk menghilangkan rasa pedas. Ternyata, mengurangi rasa pedas di mulut dengan minum air putih kurang tepat untuk dilakukan. Karena air putih justru akan menyebarkan rasa pedas ke bagian mulut yang lain.
Dibandingkan dengan air putih, minum susu setelah makan pedas menjadi cara yang tepat untuk menghilangkan sensasi pedas dan panas di lidah, karena susu memiliki kandungan lemak yang cepat menyerap pedas baik di mulut maupun di usus. Makanan pedas yang berasal dari cabai mengandung senyawa capsaicinoid yang menyebabkan sensasi terbakar, zat tersebut terikat dengan reseptor nyeri TRPV1 yang berada di mulut saat makan cabai. Air yang diminum ketika kepedasan, justru akan menyebarkan zat capsaicin tersebut ke dalam mulut dan membuat rasa pedas itu semakin menjadi-jadi.



Untuk menghindari hal tersebut, maka akan lebih tepat jika minum susu setelah kepedasan. Susu mengandung protein kasein yang akan menarik molekul capsaicin dari reseptor TRPV1 dan melarutkannya. Capsaicin mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan berikatan kuat dengan reseptor lipoprotein pada lidah. Capsaicin tidak dapat terlarut di dalam air, jadi ketika minum air saat kepedasan, hal tersebut tidak banyak membantu. Penawar tradisional yang manjur adalah susu yang dihasilkan oleh hewan mamalia yang mengandung kasein – zat kaya lemak yang pada dasarnya memiliki efek pembersih pada capsaicin, sama seperti sabun terhadap minyak. Hal ini tidak berlaku pada susu kelapa yang tidak mempunyai kasein.

Ketika makan makanan yang pedas, temperatur tubuh cenderung naik, sistem pencernaan menjadi tidak berjalan dengan baik, resiko lain yang dapat terjadi adalah menyebabkan asam lambung naik, makanan pedas terlalu banyak yang masuk ke saluran pencernaan dapat menyebabkan kadar asam lambung naik, ketika hal ini terjadi, dapat menyebabkan iritasi pada dinding lambung. Makanan pedas juga dapat membuat sakit maag menjadi kambuh. Padahal sakit maag juga dapat naik level menjadi penyakit maag yang lebih berbahaya. Mengkonsumsi makanan yang telalu pedas dapat menyebabkan lidah mati rasa, dan memicu terproduksinya hormon prostaglandin yang merupakan hormon pada ibu hamil yang menyebabkan kontraksi. Kontraksi yang terjadi belum pada waktunya, dapat memberikan dampak buruk pada janin karena tekanan-tekanan yang dapat memutus jalur oksigenny

Kontrol hobi makan pedas, sedia susu di samping anda, dan segera menenggak segelas susu ketika kepedasan melanda.


printhub plaza festival | 21:33

Kamis, 19 Oktober 2017

Nasi Panas (Hangat) vs Nasi Dingin

Hi Pembaca, sudah lama sekali saya tidak posting di blog saya ini -_- Postingan ini merupakan postingan pertama saya di tahun 2017 dengan status saya sebagai mahasiswa tingkat akhir jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Bakrie, sedih -_- selamat membaca, semoga bermanfaat :)




Nasi merupakan makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, karena merupakan sumber karbohidrat dan energi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. satu mangkok kecil nasi mengandung 200 kalori.

Pada nasi yang matang dan masih panas, glukosa (gula) memiliki struktur yang longgar, mudah dicerna dan diserap oleh tubuh, berkebalikan dengan nasi yang sudah dingin, ikatan molekul glukosa menjadi semakin ketat dan menjadi sulit untuk dicerna.

Karbohidrat yang dapat dicerna akan diubah menjadi gula untuk diserap oleh tubuh dan beredar dalam pembuluh darah untuk menjadi sumber energi bagi sel-sel tubuh. sedangkan, karbohidrat yang tidak dapat dicerna, tidak akan diserap. semakin tinggi kandungan karbohidrat yang tidak dapat dicerna maka semakin rendah pula kalori dari makanan tersebut.

Indeks glikemik nasi yang sudah dingin lebih rendah daripada nasi yang masih panas dan dicerna oleh tubuh lebih lama sehingga tidak menaikkan kadar gula darah dengan cepat. namun yang terpenting adalah, porsi dan jumlah nasi yang dikonsumsi.

Jadi, bagi penderita diabetes dan yang pengen diet misalnya, perhatikan porsi, jumlah, dan keadaan nasi yang akan dikonsumsi yaaa..

Sekian informasi dari sayaaa semoga bermanfaat, next time kalau ada informasi yang bermanfaat akan saya share kembali...

salam,

kamar kost | 23.40