Jumat, 20 Oktober 2017

Why Chili Burns and Milk Helps Soothe the Pain


Kuliner Indonesia identik dengan makanan yang pedas-pedas, hal tersebut disebabkan karena Indonesia sejak jaman dahulu kaya akan rempah-rempah sebagai sumber masakan yang kaya rasa, salah satunya adalah rasa pedas. Rasa pedas yang dihasilkan dari makanan menggugah selera makan orang-orang. Makan pedas sampai berkeringat dan mulut terasa terbakar tentu seru, namun bisa membuat tidak nyaman. Ketika hal ini terjadi, kebanyakan orang akan buru-buru minum air putih untuk menghilangkan rasa pedas. Ternyata, mengurangi rasa pedas di mulut dengan minum air putih kurang tepat untuk dilakukan. Karena air putih justru akan menyebarkan rasa pedas ke bagian mulut yang lain.
Dibandingkan dengan air putih, minum susu setelah makan pedas menjadi cara yang tepat untuk menghilangkan sensasi pedas dan panas di lidah, karena susu memiliki kandungan lemak yang cepat menyerap pedas baik di mulut maupun di usus. Makanan pedas yang berasal dari cabai mengandung senyawa capsaicinoid yang menyebabkan sensasi terbakar, zat tersebut terikat dengan reseptor nyeri TRPV1 yang berada di mulut saat makan cabai. Air yang diminum ketika kepedasan, justru akan menyebarkan zat capsaicin tersebut ke dalam mulut dan membuat rasa pedas itu semakin menjadi-jadi.



Untuk menghindari hal tersebut, maka akan lebih tepat jika minum susu setelah kepedasan. Susu mengandung protein kasein yang akan menarik molekul capsaicin dari reseptor TRPV1 dan melarutkannya. Capsaicin mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan berikatan kuat dengan reseptor lipoprotein pada lidah. Capsaicin tidak dapat terlarut di dalam air, jadi ketika minum air saat kepedasan, hal tersebut tidak banyak membantu. Penawar tradisional yang manjur adalah susu yang dihasilkan oleh hewan mamalia yang mengandung kasein – zat kaya lemak yang pada dasarnya memiliki efek pembersih pada capsaicin, sama seperti sabun terhadap minyak. Hal ini tidak berlaku pada susu kelapa yang tidak mempunyai kasein.

Ketika makan makanan yang pedas, temperatur tubuh cenderung naik, sistem pencernaan menjadi tidak berjalan dengan baik, resiko lain yang dapat terjadi adalah menyebabkan asam lambung naik, makanan pedas terlalu banyak yang masuk ke saluran pencernaan dapat menyebabkan kadar asam lambung naik, ketika hal ini terjadi, dapat menyebabkan iritasi pada dinding lambung. Makanan pedas juga dapat membuat sakit maag menjadi kambuh. Padahal sakit maag juga dapat naik level menjadi penyakit maag yang lebih berbahaya. Mengkonsumsi makanan yang telalu pedas dapat menyebabkan lidah mati rasa, dan memicu terproduksinya hormon prostaglandin yang merupakan hormon pada ibu hamil yang menyebabkan kontraksi. Kontraksi yang terjadi belum pada waktunya, dapat memberikan dampak buruk pada janin karena tekanan-tekanan yang dapat memutus jalur oksigenny

Kontrol hobi makan pedas, sedia susu di samping anda, dan segera menenggak segelas susu ketika kepedasan melanda.


printhub plaza festival | 21:33

Tidak ada komentar:

Posting Komentar